Marketing Property Untuk Deresnya Pembeli

Bisnis, Tips

Menggerakkan bisnis hingga sukses besar merupakan cita-cita semua pengusaha. Apalagi jika suksesnya langgeng, pastinya hal seperti itu adalah doa sehari-hari semua pengusaha. Banyak penjelasan dari para pakar bisnis terkait kunci keberhasilan suatu usaha, yakni marketing. Kalau bisnis properti, ya marketing property

Sudah sering disinggung dibanyak seminar bisnis, bahwa untuk membuat usaha berjaya, ya gencarkan marketingnya. Marketing tentunya bukan sekedar iklan. Marketing lebih dari iklan.

Marketing atau pemasaran bisa dikatakan sebagai media percakapan dengan masyarakat. Semakin sering timbulnya interaksi, semakin masyarakat tahu tentang bisnis kita. Inilah yang selanjutnya akan kita bahas.

Marketing property atau pemasaran bisnis property memiliki kaitan yang erat dengan strategi pengiklanan. karena marketing property sendiri memiliki arti sebuah usaha yang dilakukan untuk memperkenalkan produk, yang mana dalam bisnis properti bisa berupa tanah, bangunan atau yang lainnya.

belajar Marketing property
Merancang marketing property. Sumber : Istockphoto.com

Tak dipungkiri kebutuhan properti semakin meningkat dari tahun ke tahun. Dengan meningkatnya intensitas pembeli yang muncul dari banyak kalangan, kiranya harus ada terobosan baru dalam strategi pemasaran properti supaya bisnis Anda bisa menjangkau ke semua lini masyarakat.

Strategi Marketing

Sama seperti strategi penjualan pada umumnya, berikut adalah enam langkah pertama yang harus diperhatikan sebagai bentuk strategi marketing property.

1. Pantau Pasar

Langkah pertama adalah survey pasar. Disini berarti harus melihat sejauh mana daya beli masyarakat terhadap jenis properti yang Anda jual. Misal jika Anda menjual properti di daerah Jogja, ketahui data terbaru mengenai volume pembeli properti di Jogja. Kadang para marketing property menggunakan data masyarakat dengan radius 5 kilometer dari proyek.

Walau sebenarnya kadang justru orang bukan asli sana yang menjadi pembeli. Maka, men-survey pasar tidak bisa hanya dilakukan secara lingkaran kecil namun juga dalam lingkaran (cakupan) yang lebih luas.

Memperhatikan pesaing yang ada juga sangat perlu, tipe seperti apa yang dipasarkan, rentang harga dan market share.

2. Rancang Produk

Hasil dari observasi pasar akan membuka mata dan membuka peluang dibalik kekurangan yang pesaing tidak miliki. rancang produk Anda dengan ciri khas yang unik dan tawarkan sesuatu yang berbeda dari produk properti lain.

Anda bisa memulai ide dengan mengaitkan pada fenomena yang baru saja viral atau gaet minat penduduk lokal dengan sesuatu yang sedang “happening” didaerah sana.

Atau misal jika jenis properti yang Anda jual adalah perumahan, bisa mendesain rumah dengan konsep minimalis untuk menarik konsumen dari kalangan remaja atau fresh graduate.

3. Bermain Pricing

Menyesuaikan harga dengan pasar yang sudah ada terdengar tidak lebih menjual. Anda sebagai “brand” baru bisa menggunakan strategi harga miring diawal pembelian dengan batas yang dijual murah hanya berapa unit.

Setelah itu bisa naikkan harga properti secara perlahan misal dengan mengikuti pola kelipatan sekian unit terjual atau setelah sekian bulan.

4. Optimasi Internal

belajar marketing place
Membagi tugas pada setiap divisi (bagian) adalah tugas seorang pebisnis. Sumber : Istockphoto.com

Pengoptimalan anggota kerja dengan melakukan konsolidasi dari bagian-bagian yang bertanggung jawab pada masing-masing sektor. Setelah dilakukannya optimasi internal harapannya nanti ketika mulai dilakukan promosi dan iklan, semua yang dibutuhkan sudah tersedia.

5. Merancang Promosi dan Iklan

Iklan dan promosi sebenarnya tidak perlu menunggu hingga produk yang dijual siap (misal dalam kasus properti perumahan atau bangunan), Anda bisa mulai menyebarkan promosi dan iklan.

Anda bisa menggunakan cara promosi klasik seperti sebar brosur, pasang baliho, pasang billboard, menggunakan jasa press release, atau jika bisnis properti Anda memiliki website, bisa dimaksimalkan dengan jasa landing page.

Sangat baik memulai promosi sejak dini, disamping menunggu properti siap huni dan surat izin mendirikan bangunan keluar, Anda juga sudah menanamkan produk Anda pada mindset masyarakat.

6. Membentuk Tim Penjualan

Setelah Properti siap tentu saja Anda tidak bisa mengharapkan orang-orang langsung membeli properti Anda. Perlu tim khusus untuk mengurus masalah pembeli. Kunci utama dalam membentuk tim penjualan adalah dengan mempertimbangkan brand perusahaan dan volume penjualan pesaing.

Dalam merancang tim penjualan,

Anda bisa menggunakan jasa agen penjualan atau merekrut tenaga penjualan. Anda juga bisa menggabungkan dua opsi diatas untuk hasil yang lebih optimal. Jumlah tenaga kerja yang hendak direkrut baiknya disesuaikan dengan target penjualan bertenggat waktu, bisa sebulan atau tiga bulan. Supaya lebih efisien dan terlihat jelas hasil kerjanya.

enam strategi pemasaran properti diatas adalah strategi yang bisa digunakan dalam pemasaran bisnis properti. Langkah tersebut bisa digunakan tanpa perlu menyerahkan tugas pemasaran kepada pihak ketiga, yang tentunya akan berdampak pada pengeluaran secara umum.

Terakhir, sebagai seseorang yang bekerja sebagai marketing property, terdapat beberapa sikap profesional yang perlu dimiliki. Sikap-sikap ini akan sangat dibutuhkan terlebih ketika berhadapan dengan calon konsumen.

Skill Komunikasi Yang Baik

Semua perkara akan terasa lebih ringan ketika komunikasi terjalin dengan baik diantara dua pihak. Dalam dunia marketing agaknya juga seperti itu. Untuk menjaga hubungan yang baik dengan konsumen diperlukan intensitas komunikasi yang baik pula.

Jangan tergesa-gesa membahas masalah bisnis, komunikasi bukan hanya sekedar berbicara tapi juga mendengarkan. Secara halus, bawa konsumen kepada tujuan utama yakni pembahasan terkait jual-beli properti.

Pahami Properti Anda Dengan Baik

marketing property untuk deresnya pembeli
Sumber : Istockphoto.com

Tentunya tidak lucu ketika pembahasan dengan konsumen sudah sangat intens terkait jual-beli properti, dan Anda diberi pertanyaan yang mendalam tentang propertinya, malah bingung sendiri karena tidak tahu mau jawab apa.

Pahami properti Anda dengan teliti. Kadangkala Anda berada pada posisi tidak tahu kalau sedang tidak tahu, maka dalam posisi ini dibutuhkan seorang konselor yang menasihati.

Dengan memahami secara terperinci terkait bisnis Anda, konsumen yang diajak bicara bakal bertambah yakin akan kebagusan dan kredibilitas properti ini. Dan kadang ketika orang terpesona dengan sesuatu, ia akan menceritakannya pada orang lain sebanyak sepuluh kali. []

Leave a Comment

Partner Teknologi Pilihan

Ada lebih banyak lagi pilihan brand ternama untuk membantu mewujudkan impian Anda.

Jakarta Creative

Membantu Anda menemukan partner untuk keperluan bangunan Anda adalah misi kami. Nikmati banyak pilihan mitra pilihan yang bisa membantu kebutuhan Anda.

Profile

About us

Our team

Projects

Careers

Contact

Pesan Layanan?

Hubungi tim kami via tombol WhatsApp yang tersedia untuk proses ini.

Ada kendala? Kontak kami